Be A Good Mooeslim or Die Asshhada

Sinopsis Sahadat Cinta

| 20090815
Novel Sahadat Cinta ini dikarang oleh Taufiqurrahman al-Azizy. Syahadat cinta merupakan bagian pertama dari trilogi “Makrifat Cinta”. Wah semuanya tentang cinta nih.. Emang bener semuanya tentang cinta, entah cinta terhadap Allah, cinta terhadap sesama manusia, ataupun makhluk lainnya. Trus gimana ceritanya, bagus nggak?? Oke-oke, sabar bro…
Jadi gini, novel ini menggunakan sudut pandang pertama, jadi bagiku sendiri, itu udah nilai plus, coz bacanya lebih nyaman, seakan-akan tokoh utamanya aku sendiri. Tokoh utama dalam novel ini yaitu Iqbal Maulana. Ia merupakan anak konglomerat –duit bokapnya pasti banyak-. Karena merasa telah memiliki semuanya maka iapun bisa bertingkah dengan semaunya sendiri tanpa memperdulikan orang lain. Setiap malam ia pun selalu ke diskotik, dimana ada penari striptis, ia pun berada disana. Ibaratnya, semua kenakalan remaja sekarang ada padanya.
Tapi cuma satu yang ia nggak pernah lakukan, yaitu pacaran, apalagi ciuman.. wihh…
Oh ya, ia begitu kasar terhadap semua orang. Hanya satu yang membuat hatinya luluh yakni ibunya sendiri. Bahkan saat ibunya menyuruhnya untuk merawat tanaman anggreknya, ia pun menurutinya –wah jagoan ternyata merawat bunga-. Kemudian ada kejadian yang membuat hidupnya berubah.
Saat itu ia mengetahui bahwa anggreknya layu, ia pun segera mencari pelaku yang telah membuat layu anggerk tersebut. Semua tukang kebun, dan pembantunya pun dimarahi. Ia pun putus asa. Ia marah dan pergi meninggalkan rumah.
Ia pun pulang dalam keadaan mabuk. Ibunya pun mendekatinya namun iqbal mendorongnya sehingga ibunya jatuh dari tangga. Ia pun tidak sadar dan tertidur di kamarnya. Paginya ia mengetahui bahwa ibunya sakit.. wah iqbal panik. Ia pun merasa sangat menyesal.. ia pun sadar akan kesalahannya. Ia pun teringat bahwa anggreknya layu karena memang seharusnya sudah layu. Ya, semua makhluk pasti akan mengalami kematian.. saat itulah ia berniat akan bertobat.
Itulah mukadimah dari nover ini… ceritanya masih sangat panjang… novel ini memiliki tebal 520 halaman… lalu kelanjutannya gmana? Sabar, tapi aku Cuma critain yang bagiku berkesan banget oke…
Diapun ingin tobat, ibunya menyarankan agar dirinya menjadi santri di pesantren blablabla –aku lupa namanya- di daerah Solo.. nah slama dua bulan disana dia Cuma jadi pengangkut air,, nggak sekalipun ia diajarkan ngaji. Waduh gmana nih, ngaji, solat, wudhu blom bisa, kapan diajarinnya?. Dia pun berbicara dengan kyai sepuh, tapi ia malah disuruh ngambil air lagi selama dua bulan kedepan.. dia pun mengikutinya. Di dekat telaga –tempat biasa ia duduk sambil menikmati keindahan alam- ia uring uringan sendiri.
Dan tiba-tiba ada gadis yang memanggilnya. Ia pun kaget setengah mati. Mereka pun bertengkar sengit. Gadis itu pun ia maki-maki habis-habisan. Dan akhirnya gadis itu menangis dan lari dari hadapannya. Ia pun merasa menang. Huh Iqbal dilawan…
Dan ternyata apa?? Gadis itu adalah putri kyai Subada –pemilik pesantren-. Ia pun kalang kabut. Akhirnya ia pun pergi meninggalkan pesantren dan meninggalkan surat untuk gadis itu. Ia merasa kini jadi pengecut sejati…
Ia pun tidak tahu harus pergi kemana. Selama perjalanan ia banyak berkenalan dengan orang. Seperti Khaura gadis SMA dan Pricillia gadis kristen. Ia pun berkenalan dan menolong seorang pengemis (ibu jamillah). Nah disinalah ia mulai banyak belajar agama. Ia pun belajar baca alguran dengan Irsyad (anak ibu jamilah). Padahal Irsyad masih SMA, tapi ia tidak malu. Oh ya ia pun memborong buku agama di toko buku. Setiap hari ia beli 10 judul buku dan ia baca semuanya. Ia pun banyak berdiskusi dengan Pricillia tentang agama masing-masing, walaupun sebenarnya iqbal masih sangat sedikit tahu tentang Islam.
Ia pun memutuskan untuk tinggal bersama Irsyad di rumah reyotnya, padahal sebelumnya ia telah mencari hotel mewah. Wah keren… Oh ya, tiba-tiba ia di tuduh sebagai pelaku teroris,, ia pun ditangkap. Namun ia pun dibebaskan dengan jaminan dari ibu jamilah dan Pricillia. Oh ya, ia pun terkenal karena semua surat kabar membritakannya.
Ia pun ditambah senang karena setelah ia kembali ke rumah ibi jamilah, pricillia bersyahadat dan masuk Islam.
Setelah kurang lebih 14 hari meninggalkan pesantren ia pun memutuskan untuk kembali dan meminta maaf kepada aisyah (gadis yang ia maki-maki) karena memang ia telah berjanji akan kembali.
Kemudian ia pun meminta maaf kepadanya.. wah masalah dengan aisyah beres, tapi bagaimana dengan kyai subadar ayahnya, atau kyai sepuh? Ternyata mereka mencari iqbal untuk memastikan bahwa yang diberitakan di media masa adalah santrinya…
Setelah mereka pulang, akhirnya Iqbal pun meminta maaf kepada mereka. Oh ya sekembali nya iqbal ke pesantren, kini ia telah bisa berwudhu, sholat, dan baca qur’an. Ia pun kini tidak merasa rendah diri.Dan akhirnya dia pun jatuh hati kepada Zaenal, santriwati di pesantren itu….
Nah inilah bagian yang bagi ane cukup menyentuh:
Suatu saat rasa cintanya sudah tidak terbendung, ia memutuskan nekad untuk menemui zaenal di asrama perempuan –padahal nggak boleh. Ia pun bertemu dengannya di halaman asrama. Ia mengungkapkan isi hatinya.
Tiba-tiba ada suara “mas Iqbal..mas Iqbal”. Terdengar ada suara gadis yang memanggilnya dari belakang. Dan terdengar gedebuk. Ada suara orang yang terjatuh. Iqbal pun menengok ke arahnya. Ternyata itu Pricillia, iqbal pun segera mendekatinya dan menyandarkan tubuhnya di atas dadanya.
“Mas Iqbal… alhamdulillah… Ya Allah Engkau telah mengijinkanku bertemu dengan mas Iqbal”. Air mata iqbal pun bercucuran sebab wajah pricillia lebam, penuh luka, dan kebiru-biruan. Kedua matanya bengkak dan goresan menganga di keningnya. Darahnya mengalir dari goresan itu.
“zaenab, cepat ambilkan balsem” perintah Iqball. Zaenab pun berlari ke asrama. Iqbal pun mengusapkan darah di keningnya. Iqbal membaca Al fatihah berkali-kali dan berdoa kepada Allah untuk membangunkan Pricillia dari pingsannya.
Akhirnya pricillia pun tersadar, dia menangis. Tangisannya menyayat hati Iqbal. Diusapkannyalah darah yang mengalir itu, seakan-akan darahnya sendiri yang mengalir. Darahnya mengalir seiringan kucuran air mata Iqbal.
Kemudian Zaenal datang. Bersama santri putra ia pun di teriaki :
“Usir Iqbal!!”
“Bunuh dia, darahnya halal untuk dibunuH!”
Hal itu mereka teriaki karena melihat Iqbal sedang memeluk Pricillia di halaman asrama perempuan. Iqbal pun diseret, dipukuli dan dihajar habis-habisan. namun ia hanya tersenyum. Hanya dua hal yang ia pikirkan yaitu keadaan Pricillia dan nasib cintanya pada Zaenal.
Ia pun diadili. Ia di interograsi kenapa ia bisa berada di asrama putri, kenapa ia pernah berduaan di belakang pesantren bersama aisyah, dan kenapa ia menyandarkan tubuh pricillia ke dadanya. Ia pun menjelaskan apa yang ia yakini benar dan tidak menyimpang dari Islam.. Karena perbedaan pendapat dengan pesantren ini ia pun diminta untuk pergi meninggalkan pesantren. kalau antim mau tahu pendapat-pendapatnya, baca novelnya aza yupzz..

1 komentar:

Celine Natasya mengatakan...

NONTON FILM ONLINE TERBARU 2020 SUBTITLE INDONESIA !!

NONTON MULAN 2020

NONTON HITMAN : AGEN JUN 2020

CINEPLEX21

BIOSKOP KEREN

BIOSKOP LK21

FILM APIK

Posting Komentar